Pidato Ngawur


Moshi-moshi
Kali ini saya mau nunjukin teks pidato saya pas SMP. Walau terkesan ngawur, :v Saya benar-benar baca ini disekolah. Hayatin sendiri. Oke.




Assalamualaikum Wr. Wb.
Yang terhormat Ibu guru bidang studi dan teman-temanku yang sedang dalam tekanan. Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan YME karena telah memberi kita kesempatan untuk berkumpul diruangan ini.
Dalam kehidupan ini, kita sering menemukan hal-hal yang tidak sesuai. Perilaku dalam kehidupan sehari-hari maupun pola pikir manusia yang keliru, merupakan akar dari masalah yang kita hadapi. Kekeliruan itu sudah nampak dari pertama kali anda merasa masalah yang anda hadapi itu adalah hal yang sepele dan tidak penting atau anda merasa hal itu penting, tapi anda memiliki pemahaman yang salah.
Apa yang anda pikirkan ketika melihat papan atau spanduk bertuliskan (peraga). Tentu anda tahu kalau tulisan itu berisi tentang informasi bahwa bangunan yang dimaksud sedang dijual dan bagaimana cara menghubungi penjualnya. Tapi, jika kita lihat. Penulisan kata “di” dan “jual yang ditulis secara terpisah menunjukkan lokasi bukan kata kerja. Bagaimana jika ada tempat yang bernama “Jual” ? Saya pernah membaca artikel yang membahas tentang hal ini di dunia maya. Dan banyak komentar yang memiliki kesan tidak peduli seperti,  “Nggak penting dibahas”. Saya rasa, mereka mempermalukan diri mereka sendiri. Bukan benar dan bukan salah jika ada yang bilang dasar dari komunikasi itu adalah orang mengerti apa yang kita sampaikan kepadanya atau mereka. Tapi, apakah anda tidak malu jika “orang luar” berbicara bahasa Indonesia lebih fasih dari anda ?
Cukup untuk bahasa. Sekarang kita bahas tentang lalu lintas.Apa yang kalian pikirkan ketika melihat seseorang yang sedang mengendarai motor dengan menggunakan helm dan org yang lain mengendarai motor tanpa menggunakan helm ? Siapa yang benar dan siapa yang salah ? Yang tidak menggunakan helm sudah pasti salah dan yang benar belum tentu benar. Kenapa ? Jika dia menggunakan helm karena sadar dengan keselamatannya dia benar. Tapi, jika dia menggunakan helm karena takut ditilang dia keliru. Jika dia berada di hutan dia tidak akan menggunakan helm. Kenapa ? Karena di hutan tidak polantas. Yang ada polisi hutan. Jadi, kesadaran akan keselamatan berkendara tergantung pada setiap individu. Kita bisa membimbing beberapa orang agar menjadi lebih baik. Tapi, kita tidak bisa mengubah semua orang menjadi lebih baik.
Yang terakhir, saya akan membahas tentang tontonan. Saya ingin membahas tentang animasi Jepang, sering  disebut “anime”. Banyak yang mengatakan anime tidak bagus untuk anak-anak karena memberi pengaruh buruk pada mereka seperti, tindak kekerasan yang dilakukan anak kepada anak lainnya. Anime yang dimaksud adalah “Naruto”, “Dragonball”, dan anime bergenre “shounen” lainnya. Kenapa hal itu bisa terjadi ? Dalam bahasa Jepang, kata “shounen” berarti remaja laki-laki. Hal itu menjelaskan bahwa anime seperti “Naruto” belum boleh ditonton oleh anak-anak sampai mereka bisa disebut remaja secara psikologis. Jadi, perlu pengawasan dan bimbingan dan orangtua untuk mengontrol dan memberi penjelasan kepada anak tentang ap yang baik dan buruk dari tontonan mereka. Sebenarnya, banyak hal baik yang bisa anda dapatkan dari sebuah tontonan. Jika anda jeli, anda bisa mendapatkan hal positif seperti, pelajaran tentang kehidupan, persahabatan kekeluargaan dan perjuangan. Itu tergantung pandangan anda terhadap apa yang anda simak.
Sekian dari saya, semoga dapat memperbaiki yang salah dan meluruskan yang keliru. Terima kasih, salah khilaf mohon maaf. Wassalammualaikum Wr.Wb

Komentar